Kasum TNI Marsekal Madya TNI Daryatmo memeriksa jajaran pasukan TNI saat upacara pembukaan latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI di Markas Komando Divisi Infanteri-1/Kostrad Cilodong, Depok, Jabar, Senin (27/8). Latihan gabungan yang melibatkan seluruh unsur TNI yaitu TNI AD, TNI AL dan TNI AU itu diikuti 2.500 prajurit yangt akan dilaksanakan pada 31 Agustus sampai 9 September 2012 di Natuna, Kepulauan Riau. FOTO ANTARA/Jafkhairi/Koz/Spt/12)
Panglima Divisi I/Kostrad, Mayjen. TNI. Daniel Ambat didampingi Komandan Lanud Halim Perdanakusuma, Marsma. TNI. A. Adang Supriyadi, SE., mengecek kesiapan Satuan Pelaksana Operasi Udara (Satlakopsud) di Taxy-way Echo Lanud Halim Perdanakusuma, pada Jumat (24/8/12), dalam rangka menghadapi latihan PPRC TNI tahun 2012 ini.
Mayjen. TNI. Daniel Ambat melihat langsung dari dekat bagaimana pemeliharaan kesiagaan operasional unsur udara yang terlibat dalam latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI yang rencananya akan diadakan di Pulau Natuna. Selain itu, Panglima juga melakukan tanya jawab langsung dengan para penerbang dan kru pendukung serta memeriksa ke dalam badan pesawat CN-235.
Kegiatan inspeksi ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan untuk terus melatih kesiapan prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI). Apalagi, PPRC sendiri merupakan latihan rutin tahunan yang biasa digelar TNI. Menurut jadwal akan dilaksanakan mulai Agustus sampai September 2012. Diawali dengan Gladi Posko di Cilodong dan Gladi Lapangan di Natuna.
Latihan di Natuna akan melibatkan 2500 personel, gabungan TNI AD, TNI AL dan TNI Angkatan Udara. Dengan mengerahkan pesawat unsur intai C-121; pesawat Hercules C-130 dan CN-235; unsur Pasukan Khas TNI AU serta seluruh pangkalan TNI AU di Indonesia.
Dalam kesempatan ini pula, Komandan Skadron Udara 31, Letkol. Pnb. Eko Sudjatmiko melaporkan kesiapan Satlakopsud serta berbagai kemungkinan kendala yang ada. Sebagai bahan masukan bagi Komandan PPRC TNI dalam menentukan kebijakan selanjutnya bagi penyempurnaan hasil latihan kelak.
“Moto kami: tegar, ikhlas dan tuntas menyukseskan misi apapun yang diemban”, tandas penerbang yang mengakui adanya berbagai latihan yang akan digelar di akhir tahun 2012.
Setelah melihat gelar kesiapan, rombongan mengunjungi Marsailing Area (MA) yang akan digunakan sebagai titik kumpul pasukan. Turut serta dalam kegiatan penting ini adalah Asops Divisi I/ Kostrad Kolonel Inf Joko Sudiono; serta Asintel Divisi I/ Kostrad Letkol Inf Asep Jauhari.
Sumber: Pentak Lanud Halim Perdanakusuma
Panglima Divisi I/Kostrad, Mayjen. TNI. Daniel Ambat didampingi Komandan Lanud Halim Perdanakusuma, Marsma. TNI. A. Adang Supriyadi, SE., mengecek kesiapan Satuan Pelaksana Operasi Udara (Satlakopsud) di Taxy-way Echo Lanud Halim Perdanakusuma, pada Jumat (24/8/12), dalam rangka menghadapi latihan PPRC TNI tahun 2012 ini.
Mayjen. TNI. Daniel Ambat melihat langsung dari dekat bagaimana pemeliharaan kesiagaan operasional unsur udara yang terlibat dalam latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI yang rencananya akan diadakan di Pulau Natuna. Selain itu, Panglima juga melakukan tanya jawab langsung dengan para penerbang dan kru pendukung serta memeriksa ke dalam badan pesawat CN-235.
Kegiatan inspeksi ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan untuk terus melatih kesiapan prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI). Apalagi, PPRC sendiri merupakan latihan rutin tahunan yang biasa digelar TNI. Menurut jadwal akan dilaksanakan mulai Agustus sampai September 2012. Diawali dengan Gladi Posko di Cilodong dan Gladi Lapangan di Natuna.
Latihan di Natuna akan melibatkan 2500 personel, gabungan TNI AD, TNI AL dan TNI Angkatan Udara. Dengan mengerahkan pesawat unsur intai C-121; pesawat Hercules C-130 dan CN-235; unsur Pasukan Khas TNI AU serta seluruh pangkalan TNI AU di Indonesia.
Dalam kesempatan ini pula, Komandan Skadron Udara 31, Letkol. Pnb. Eko Sudjatmiko melaporkan kesiapan Satlakopsud serta berbagai kemungkinan kendala yang ada. Sebagai bahan masukan bagi Komandan PPRC TNI dalam menentukan kebijakan selanjutnya bagi penyempurnaan hasil latihan kelak.
“Moto kami: tegar, ikhlas dan tuntas menyukseskan misi apapun yang diemban”, tandas penerbang yang mengakui adanya berbagai latihan yang akan digelar di akhir tahun 2012.
Setelah melihat gelar kesiapan, rombongan mengunjungi Marsailing Area (MA) yang akan digunakan sebagai titik kumpul pasukan. Turut serta dalam kegiatan penting ini adalah Asops Divisi I/ Kostrad Kolonel Inf Joko Sudiono; serta Asintel Divisi I/ Kostrad Letkol Inf Asep Jauhari.
Sumber: Pentak Lanud Halim Perdanakusuma
Brigif 9 Kostrad Merebut kembali Wilayah Sumatera yang Dikuasai Negasor
27 Agustus 2012, Medan: Brigif 9 Divif-2 Kostrad yang berkedudukan di Jawa Timur bergerak menuju wilayah Baturaja Sumatera Selatan yang saat ini dikuasai pasukan negasor. Musuh atau negasor dari wilayah Utara Laut Cina Selatan, telah berhasil memasuki wilayah NKRI khususnya di Pulau Sumatera dan menempatkan pasukannya di beberapa wilayah mulai dari Lampung, Palembang dan Baturaja. Kekuatan musuh yang berada di Baturaja di perkirakan 1 Batalyon Plus.
Brigif 9 melaksanakan Serpas(pergeseran pasukan) dengan menggunakan beberapa KRI Angkatan Laut dari Tanjung Perak Surabaya menuju ke pelabuhan Teluk Panjang, antara lain KRI Teluk Parigi 539, KRI Teluk Lampung 540, KRI Tanjung Kambani 971, KRI Banjarmasin 592, KRI Teluk Ambonia 503, dan KRI Teluk Menado 537. Selain gerakan pasukan melalui laut dan darat, Brigif 9 juga diperkuat oleh Batalyon Linud 501/18/2 yang akan diterjunkan untuk melakukan infiltrasi ke daerah musuh.
Setelah mendarat di Teluk Panjang pasukan bergerak dengan farmasi kolone taktis menggunakan jalur darat menuju lokasi yang sudah diduduki musuh. Selama perjalanan pasukan mendapat gangguan baik serangan maupun ranjau dari pihak musuh. Serangan dapat diatasi oleh pasukan Brigif 9 dan terus bergerak menuju lokasi musuh. Sedangkan gangguan ranjau dapat diatasi oleh Zeni Tempur (Zipur)-10/2 Kostrad.
Setelah mendekat ke daerah sasaran Pasukan infanteri terus bergerak dilindungi oleh Batalyon Armed 12/1/2 Kostrad dengan melakukan tembakan penyokong menggunakan Meriam 105 mm ke arah musuh.
Demikian juga Kavaleri 8/2 Kostrad, Arhanud (Pertahanan Artileri Udara) -2/2 Kostrad, dan Penerbad (Penerbangan Angkatan Darat) melakukan bantuan tembakan dari darat dan udara.
Dengan adanya serangan yang melihatkan kecabangan yang ada di TNI AD, musuh dapat dihancurkan. Setelah sasaran dapat direbut, dilanjutkan dengan Operasi Mobil Udara dengan menggunakan sejumlah helikopter untuk melakukan pengejaran terhadap musuh yang melarikan diri.
Demikian skenario Latihan Antar Kecabangan TNI AD 2012 di daerah Baturaja Sumatera. Pada tahun ini TNI Angkatan Darat akan mengadakan latihan Antar Kecabangan Tingkat Brigade TNI AD. Latihan akan dilaksanakan 26 Agustus sampai dengan 4 September di Pusat Latihan Tempur Kodiklat TNI AD Baturaja Sumatera Selatan.
Latihan terbesar TNI AD selama 20 tahun terakhir ini mengambil tema “Brigade Tim Pertempuran melaksanakan operasi Militer untuk perang dalam rangka menjaga keutuhan wilayah NKRI”. Prajurit yang akan dilibatkan dalam kegiatan latihan sebanyak 6000 personel dengan menggunakan Alutsista (Alat Utama Sistem Senjata) yang akan dicoba dalam medan yang sesungguhnnya.
Satuan yang terlibat dalam latihan Brigif 9 Kostrad terdiri atas: Kompi Mekanis- A Yonif 201/Damjaya, Yonkav-8/2K, Yonarmed-12/I/2/ Kostrad, Yonarhanudri-2/2/K, Yonzipur-9/2/K, Ki Pernika Yonhub/2/K, Kibekang Yonbekang 2/2/K, Kikes-A Yonkes 2/2/K, Tonpom Kipom Div 2/K, Kipal Divif-2/K, Detasemen Penerbangan TNI Angkatan Darat, Satuan tugas penerangan Dispenad, Direktorat hukum Angkatan Darat.
Adapun tujuan latihan meningkatkan kemampuan tempur perorangan menuju terciptanya kerjasama antar kecabangan dalam Brigade Tim Pertempuran (BTP) serta menyelenggarakan Operasi tempur yang didukung operasi Sandi Yudha Intelijen dan Teritorial.
Sumber: Dispenad
0 komentar → TNI Gelar Latihan PPRC 2012 di Natuna
Posting Komentar