• Anggaran meningkat untuk modernisasi militer

    Presiden: Anggaran Naik untuk Modernisasi
    Militer
    Presiden Yudhoyono memegang senapan serbu SS2-V5
    bersama Sekjen PBB, Ban Ki-Moon, saat meninjau
    booth Pindad di JIDD 2012 (Akreditasi Foto: HE219)
    JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
    menyatakan, peningkatan belanja militer Indonesia
    tidak untuk memicu perlombaan senjata. Peningkatan
    tersebut semata-mata bagian dari modernisasi militer
    Indonesia.
    "Belanja pertahanan yang meningkat ini harus dilihat
    dalam konteks proses biasa modernisasi militer dan
    tidak untuk mendorong perlombaan senjata", kata
    Yudhoyono, Rabu (21/3), saat membuka Jakarta
    International Defense Dialogue (JIDD), di Jakarta.
    Acara tahunan ini dihadiri para pejabat sipil dan militer
    negara asing. Tema JIDD 2012 adalah Operasi Militer
    Selain Perang (Military Operations Other Than War).
    Selama beberapa tahun terakhir, Indonesia berupaya
    meningkatkan kemampuan militer agar dapat
    memenuhi kekuatan minimum. Persenjataan dan
    perlengkapan militer Indonesia lainnya sekitar satu
    dekade tidak mengalami perkembangan akibat
    persoalan ekonomi ataupun embargo senjata.
    Menurut Yudhoyono peningkatan belanja militer tidak
    hanya dilakukan Indonesia. Negara-negara lain juga
    melakukan hal serupa. Seperti halnya Indonesia, negara
    lain, dinilai Yudhoyono, menambah anggaran militer
    tetap dalam konteks modernisasi biasa.
    Akan tetapi, bagaimanapun, menurut Yudhoyono,
    peningkatan anggaran pertahanan tetap mesti disertai
    dengan sikap saling percaya diantara negara-negara,
    khususnya diantara angkatan bersenjata mereka.
    "Kita semua pun tahu, rasa saling percaya itu tidak
    muncul dalam waktu semalam. Itu semua memerlukan
    waktu dan mensyaratkan upaya keras untuk
    menjaganya," katanya.
    Mendorong sikap saling percaya, menurut Yudhoyono,
    juga sangat penting dalam konteks menjaga perdamaian
    di kawasan yang menyimpan potensi konflik, seperti
    kawasan Laut China Selatan. Dikawasan ini, ada
    persoalan rumit terkait sengketa wilayah.
    Penyelesaian sengketa-sengketa wilayah di Laut China
    memerlukan waktu lama untuk diselesaikan tuntas.
    Sumber : KOMPAS

    0 komentar → Anggaran meningkat untuk modernisasi militer

    Posting Komentar