• RI Butuh MBT

    27 Pebruari 2012, Jakarta: Untuk
    menjaga integritas Negara
    Kesatuan Republik Indonesia
    (NKRI), Indonesia membutuhkan
    Tank Kelas Berat. Karenanya
    diperlukan modernisasi alutsista,
    yang salah satunya dengan
    memilih pengadaan Tank
    Leopard. Hal tersebut dikatakan
    Menteri Pertahanan RI Purnomo
    Yusgiantoro pada saat
    memberikan keterangan pers,
    Jumat (24/2) di kantor
    Kementerian Pertahanan, Jakarta.
    Menhan, menjelaskan terkait
    penempatan Tank Leopard ini
    tidak akan ditempatkan di wilayah
    Papua. Karena menurut Menhan
    kondisi geografis di Papua tidak
    memungkinkan untuk dilalui jenis
    kendaraan tempur Tank Berat.
    Untuk tahap selanjutnya, Menhan
    menyampaikan bahwa Indonesia
    melalui TNI Angkatan Darat
    berencana akan membangun
    Batalyon Tank dalam
    pembangunan kekuatan /
    modernisasi Angkata Darat.
    Menhan Purnomo Yusgiantoro
    menekankan, Indonesia
    membutuhkan Tank Berat atau
    Main Battle Tank (MBT), karena
    yang dimiliki Indonesia selama ini
    hanya Tank Ringan atau Light
    Battle Tank (LBT) seperti Scorpion
    dan AMX 13.
    Menurut Purnomo Tank Leopard
    merupakan jenis alutsista tank
    yang memiliki teknologi terbaik
    saat ini. Ditambahkan Menhan
    walaupun Tank Leopard
    berukuran besar, namun tetap
    dapat melalui lokasi tanpa
    infrastruktur, termasuk melalui
    sungai sedalam empat meter.
    Pemerintah telah mempersiapkan
    anggaran pengadaan Tank Kelas
    Berat, sesuai dengan kebutuhan
    dari TNI AD. Saat ini kondisi
    ekonomi Indonesia membaik atau
    kuat dengan pertumbuhan
    ekonomi mencapai 6,5% pada
    tahun 2011, sehingga
    moderinisasi TNI di mungkinkan
    dilakukan.
    Kemhan: Leopard Masih
    Dinegosiasikan
    Kementerian Pertahanan
    menyatakan rencana pembelian
    sekitar 100 unit "Main Battle
    Tank" (MBT) jenis "Leopard 2A6"
    masih dinegosiasikan dengan
    pihak Belanda.
    "Kita masih negosiasikan, belum
    ada keputusan final," kata Kepala
    Pusat Komunikasi Publik
    Kementerian Pertahanan Brigjen
    TNI Hartind Asrin ketika
    dikonfirmasi ANTARA di Jakarta,
    Senin.
    Ia menambahkan, sambil terus
    melakukan negosiasi Pemerintah
    Indonesia juga melakukan
    penjajakan ke beberapa negara
    lain untuk pengadaan "Leopard",
    antara lain Jerman.
    "Kami juga melakukan langkah-
    langkah antisipasi dengan
    mencari alternatif ke beberapa
    negara," kata Hartind.
    Sebelumnya, Menteri Pertahanan
    Purnomo Yusgiantoro
    menegaskan Indonesia
    membutuhkan main battle tank
    atau tank berat seperti Leopard
    yang direncanakan akan dibeli
    dari Belanda.
    "Kami percaya, negara yang kuat
    harus memiliki sistem pertahanan
    yang kuat. Di negara maju mana
    pun, ketika ekonomi membaik,
    sistem pertahanannya pasti
    meningkat," katanya.
    Rencana pembelian tank Leopard
    mendapat penolakan tidak saja di
    dalam negeri tetapi juga di
    Belanda, sebagai negara penjual.
    Di dalam negeri, beberapa
    anggota Komisi I DPR menolak
    rencana itu. DPR menilai
    spesifikasi tank Leopard tak cocok
    dengan kondisi medan Indonesia.
    Sejumlah kalangan menilai
    Leopard tidak cocok untuk kontur
    geografis Indonesia.
    Parlemen Belanda tidak setuju
    atas rencana Pemerintah Belanda
    menjual tank ke Indonesia.
    Alasan yang disebut dalam mosi
    adalah tentara Indonesia "pernah
    melanggar HAM di Aceh, Timor
    Timur, dan Papua Barat."
    Atas kontroversi itu tim teknis
    Kementerian Pertahanan telah
    berangkat ke Belanda untuk
    melihat langsung kondisi tank
    berat dimaksud, kesesuaian harga
    dan negosiasi secara politik.
    Sumber: Kemhan/ ANTARA News

    0 komentar → RI Butuh MBT

    Posting Komentar