Tampilkan postingan dengan label IRAN. Tampilkan semua postingan
    Tampilkan postingan dengan label IRAN. Tampilkan semua postingan
  • Rudal Qader siap ditembakan. (Foto: IRNA/Mohammadreza Alimadadi)

    3 Januari 2013, Tehran: Angkatan Laut Iran sukses menguji coba rudal pertahanan pantai Qader (Sangat Kuat) saat latihan peperangan laut Velayat 91, Selasa (1/1).

    Rudal Qader mudah dioperasikan, mampu melumatkan kapal perang hingga jarak 200 km, dikembangkan oleh teknisi dan ahli pertahanan Iran.

    Rudal pertama kali dipamerkan ke publik pada parade militer September 2011.

    Kementerian Pertahanan Iran telah mengirimkan rudal Qader ke Angkatan Bersenjata dan Korps Pengawal Revolusi Iran untuk meningkatkan kekuatan pertahanan maritim.

    (Foto: IRNA/Mohammadreza Alimadadi)


  • Komandan Pangkalan Pertahanan Udara Khatam al-Anbiya Brigadir Jenderal Farzad Esmaili mengkonfirmasikan digelarnya manuver akbar pertahanan udara pada akhir bulan Oktober dan kemajuan 30 persen dari proses pembuatan sistem pertahanan udara pengganti S-300 buatan dalam negeri.

    Menurut laporan ISNA, Jenderal Esmaili dalam jumpa pers pada Senin (3/9) menyinggung tetang Hari Ulang Tahun Pembentukan Pertahanan Udara yang jatuh pada tanggal 31 Agustus dan mengatakan, manuver akbar pertahanan udara yang diikuti oleh semua unit akan digelar pada akhir bulan Oktober.

    Ia menambahkan, latihan yang akan digelar atas kerjasama antara Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) dan militer bertujuan mengevaluasi kesiapan pasukan dan peralatan pertahanan udara.

    Menurut Esmaili, manuver tersebut juga bertujuan mengenali titik lemah dan merapkan taktik baru dan lama.
    Lebih lanjut pejabat senior militer Iran itu menyinggung tentang produksi dalam negeri sistem pengganti S-300.

    "Hingga kini proyek tersebut telah mencapai 30 persen dan informasi penyelesaikan proyek ini akan diumumkan tahun depan," imbuhnya.

    Bavar 373 adalah sistem pertahanan udara buatan dalam negeri Iran untuk mengganti S-300 buatan Rusia.

    Bavar 373, kata Esmaili, lebih canggih daripada S-30 yang mampu mendeteksi, mengidentifikasi dan melacak target.

    Setelah Rusia tidak bersedia memberikan sistem pertahanan udara canggih  S-300 yang telah dibeli Iran, Tehran memutuskan untuk mengembangkan sistem pertahanan udara buatan dalam negaridan menjulukinya dengan Bavar 373.

    Berdasarkan kontrak yang ditandatangani pada tahun 2007, Rusia harus memberikan sedikitnya lima S-300. Namun, Moskow terus menundanya dengan dalih termasuk dalam resolusiputaran keempat Dewan Keamanan PBBanti-Tehran.

    Kemudian Presiden Dmitry Medvedev menandatangani sebuah dekrit yang melarang penjualan senjata Rusia, termasuk S-300 kepada Iran pada tahun 2010 setelah PBB memberlakukan sanksi terhadap Iran.

    Tehran kemudian menggugat Moskow atas pelanggaran kontrak tersebut .

    sumber :(IRIB Indonesia/RA)















  • Tabriz (ANTARA News) - Pelatihan taktis unit pertahanan udara Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran dimulai di wilayah baratlaut Iran pada Ahad.

    Pelatihan itu dimulai pada pukul 06.00 waktu setempat dengan tujuan menyiapkan peralatan dan sumber daya manusia.

    Juru bicara manuver taktis mengatakan, bahwa tujuan utama pelatihan taktis adalah untuk meniadakan efek psikologis propaganda yang dilakukan oleh media regional terhadap Iran.

    Brigadir Jenderal Shahrokh Shahram mengatakan bahwa kekuatan musuh hipotetis meluncurkan gelombang berat operasi psikologis terhadap pasukan lokal.

    Mereka bermaksud untuk menciptakan kekacauan di wilayah tersebut dengan membentuk suasana kacau dan menyebarkan kebohongan mengenai berbagai permasalahan yang ada.

    Dia mencatat bahwa pasukan asing terus melanjutkan perang psikologis mereka melalui jaringan televisi, sistem satelit, media regional dan lembaga-lembaga yang ada.

    Beberapa hari sebelumnya, Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) Rabu mengakhiri pelatihan peluru kendali tiga hari dengan para pejabat militer Iran memperingatkan terhadap setiap agresi militer pada negaranya.

    Pada hari ketiga atau terakhir latihan rudal, IRGC menembakkan roket pribumi "Teluk Persia" ke sasaran laut tiruan, kata Press TV.

    Pasukan kedirgantaraan IRGC juga membombardir target-target yang dicanangkan pada Rabu dengan jet-jet tempur serta pesawat udara tanpa awak, kata laporan tanpa rincian lebih lanjut.

    IRGC pada Selasa melakukan berbagai uji tembakrudal dan menguji pesawat-pesawat tak berawaknya selama latihan.

    Sebelumnya, Komandan Kedirgantaraan Divisi IRGC, Amir Ali Hajizadeh, mengatakan kepada wartawan bahwa dalam latihan yang berjudul "Nabi Besar 7" itu lebih dari 100 tempat tiruan di gurun tengah akan menjadi sasaran berbagai jenis rudal.

    Beberapa rudal IRGC bahkan bisa mencapai 2.000 kilometer, tetapi dalam manuver itu, hanya yang rudal jarak dari 300 kilometer, 500, 800 dan 1.300 kilometer yang diuji, kata Hajizadeh.

    Hajizadeh mengatakan Rabu, bahwa rudal Iran dapat menghantam pangkalan-pangkalan militer AS di negara-negara kawasan, kata laporan Press TV.

    Dia mengatakan bahwa semua pangkalan AS di kawasan itu berada dalam jangkauan rudal Iran dan rudal Iran juga bisa dengan mudah mencapai Israel.

    Sementara itu, komandan membuat satu acuan untuk peluncuran Iran rudal balistik selama latihan tiga hari dan mengatakan, semua rudal "berhasil" memukul target yang ditunjuk yang menyerupai pangkalan udara negara asing di wilayah tersebut, menurut laporan tersebut.

    Hajizadeh mengatakan bahwa manuver berbeda dari yang sebelumnya. karena semua rudal yang digunakan dalam latihan terakhir ditembakkan satu target dari lokasi yang berbeda.

    Pada Rabu, Menteri Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Ahmad Vahidi mengatakan bahwa Iran akan memberikan tanggapan tegas untuk setiap serangan militer terhadap negara itu, kata laporan Press TV.

    "Mereka yang membuat pernyataan tidak berguna tentang mengancam Iran dan memiliki niat buruk terhadap negara ini harus siap untuk menerima jawaban yang menghancurkan (dari Iran)," kata Vahidi kepada wartawan.

    Dia mengatakan bahwa manuver itu tidak hanya memanifestasikan kecakapan dan kemampuan Angkatan Bersenjata Iran, tetapi juga menunjukkan bahwa pasukan sepenuhnya sadar akan kerentanan dan kelemahan dari orang yang mengancam Iran.

    Menekankan peran penting Iran dalam memberikan keamanan bagi kawasan tersebut, komandan mengatakan bahwa Republik Islam "tidak akan mengizinkan siapa pun untuk bertindak melawan kepentingan di kawasan itu," demikian IRNA.

  • Seorang pejabat tinggi militer Iran mengatakan angkatan laut pasukan garda Revolusi Islam Iran (IRGC) berhasil merekam aktivitas kapal induk AS selama 50 menit.

    Komandan Angkatan Laut IRGC, Laksamana Ali Razmjou Sabtu (19/5) )mengatakan Pasdaran mampu merekam film dengan daya jangkau 500 meter (0,31 mil) dari kapal militer AS.

    Komandan Pertahanan Udara Pangkalan Khatam al-Anbiya Iran Brigjen Farzad Esmaili mengatakan pada 10 April lalu, pesawat siluman Iran terbang di atas kapal induk AS dan kapal perang lainnya di Teluk Persia, dan berhasil merekam gambarnya.

    Sebelumnya, pada 4 Desember2011, Satuan elektronik Angkatan Darat Iran berhasil menurunkan jatuh pesawat Sentinel siluman RQ-170 dengan kerusakan minimum yang terbang di atas kota timur Kashmar, beberapa 225km (140 mil) dari perbatasan Afghanistan.

    RQ-170 adalah pesawat siluman berawak dirancang dan dikembangkan oleh Perusahaan Lockheed Martin.

    sumber :(IRIB Indonesia/PH)
  • Seorang panglima tinggi Angkatan Udara Republik Islam Iran (IRIAF) mengkonfirmasikan rencana produksi generasi baru jet tempur Saeqeh (Thunderbolt) yang dilengkapi dengan sistem radar yang telah diupgrade dan amunisi cerdas.

    Wakil Panglima Angkatan Udara Iran Urusan Koordinasi, Brigadir Jenderal Aziz Nasirzadeh, kepada IRNA, Ahad (29/4) mengatakan, "Peningkatan sistem jet tempur Saeqeh terus dilakukan secara berkesinambungan oleh para pakar Iran."

    Ditambahkannya bahwa IRIAF juga berencana meningkatkan jangkauan rudal, upgrade rudal dari udara-ke-udara, meningkatkan jangkauan radar, dan pembaruan sistem elektronik pesawat dengan kerjasama Kementerian Pertahanan Iran.

    Nasirzadeh lebih lanjut menyatakan bahwa IRIAF akan menggelar berbagai manuver tahun ini untuk menampilkan kemampuannya.

    Dia juga menegaskan kesiapan Angkatan Udara Iran dalam menghadapi segala bentuk ancaman terhadap Republik Islam.

    Dalam beberapa tahun terakhir, Iran telah mencapai prestasi besar di bidang pertahanan dan swasembada dalam produksi perangkat keras militer penting dan sistem pertahanan.

    Republik Islam berulang kali menegaskan bahwa kekuatan militer dan doktrin pertahanannya berdasarkan pada asas pencegahan dan tidak mengancam negara lain.
    sumber (IRIB Indonesia/MZ)