• PT Pindad Sanggup Produksi MBT

    Jurnas.com | KEPALA Divisi
    Persenjataan PT Pindad, Ade Bagja,
    menyatakan dukungannya terhadap
    rencana pemerintah melalui
    Kementerian Pertahanan membeli 100
    tank Leopard dari Pemerintah Belanda.
    Namun, jelas Ade, Pindad juga sanggup
    apabila nantinya diinstruksikan
    memproduksi alat utama sistem
    kesenjataan jenis tank tempur utama
    (main battle tank) tersebut. ”Apakah
    sanggup buat Leopard? maka
    jawabannya harus karena itu
    tantangan dan kami harus menjawab
    tantangan tersebut,” ujar Ade di Kantor
    Kementerian Luar Negeri, Jakarta,
    Kamis (5/4).
    Keyakinan itu menurut Ade, berkaca
    dari keberhasilan Badan Usaha Milik
    Negara (BUMN) yang bergerak dalam
    bidang industri pertahanan itu
    memproduksi kendaraan lapis baja
    periode 2003-2004 lalu. Ade
    menyatakan, saat itu banyak yang
    meragukan kemampuan Pindad
    membuat kendaraan lapis baja.
    ”Banyak yang bilang dari sisi teknologi
    sumberdaya manusia, kami tak bisa
    memproduksi kendaraan lapis baja.
    Tapi nyatanya dengan kerja keras dan
    kerja cerdas, kami membuktikan bahwa
    kami bisa,” katanya.
    Ade menilai, rencana pembelian 100
    tank Leopard sesuai dengan kebutuhan
    peralatan pertahanan nasional saat ini.
    ”Setiap peralatan pertahanan itu ada
    peruntukannya. Jadi kenapa harus tank
    Leopard? Pasti hal itu sudah melewati
    pertimbangan matang sesuai
    kebutuhan saat ini,” katanya.
    Kementerian Pertahanan telah
    mengganggarkan dana hingga US$280
    juta untuk pembelian tank Leopard
    buatan Jerman yang digunakan militer
    Belanda. Anggaran pembelian diambil
    dari alokasi dana bidang pertahanan
    tahun anggaran 2010-2014.
    Namun parlemen Belanda sampai saat
    ini masih belum menyetujui niat
    Pemerintah Indonesia yang ingin
    membeli 100 tank Leopard. Ini lantaran
    parlemen Negeri Kincir Angin itu
    khawatir Leopard nantinya akan
    digunakan dalam aktivitas militer yang
    berpotensi menyebabkan terjadinya
    pelanggaran HAM.
    sumber: jurnas

    0 komentar → PT Pindad Sanggup Produksi MBT

    Posting Komentar