• Hingga tahun 2014, Kohanudnas Mendapatkan 70 Pesawat Tempur

    Jakarta - Salah satu unsur penting
    didalam menjaga keutuhan wilayah
    Negara Kesatuan Negara Indonesia
    (NKRI) salah satunya terletak pada
    kiprah dan peran dari Kohanudnas.
    Hal tersebut lebih dikhususkan dalam
    memberikan perlindungan dan patroli
    udara serta pertahanan strategis
    mengawal yuridiksi wilayah udara
    nasional Indonesia.
    Demikian diungkapkan Menteri
    Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro
    saat berbicara pada lokakarya dalam
    rangka HUT ke 50 Komando
    Pertahanan Udara Nasional
    (KOHANUDNAS), Senin (6/ 1) di Halim,
    Jakarta.
    Sehubungan dengan hal tersebut,
    Menhan mengharapkan bahwa
    kamampuan Kohanudnas perlu terus
    ditingkatkan agar memiliki
    kemampuan pertahanan udara
    dengan efek tangkalnya.
    Lebih lanjut Menhan menjelaskan,
    sejalan dengan itu pemerintah telah
    menetapkan kebijakan pertahanan
    udara yang disusun dalam cetak biru
    (Blue Print) untuk mewujudkan
    kekuatan pokok pertahanan.
    Pada cetak biru tersebut secara
    bertahap kemampuan Kohanudnas
    akan ditingkatkan, dengan melengkapi
    alutsista dan peralatan yang
    diperlukan. Hingga tahun 2014 nanti
    Kohanudnas akan dilengkapi oleh 70
    pesawat. Diantaranya sekitar 3
    Skuadron penuh Ligth Fighter, Super
    Tucano, Shukoi dan Pesawat tempur F
    16 setara Block 52.
    Ditambahkan Menhan untuk lima
    tahun 2010-2014 sebagai renstra
    pertama pembangunan Kekuatan
    Pokok Minimum pertahanan,
    pemerintah akan mengucurkan dana
    sebesar 150 Triliun Rupiah. Salah
    satunya anggaran ini digunakan untuk
    mendukung belanja barang dan
    belanja modal alutsista TNI Angkatan
    Udara.
    Selain modernisasi alutsista, menurut
    Menhan peningkatan kemampuan
    dan profesionalime unsur SDM dan
    Organisasi yang efektif juga harus
    terus ditingkatkan agar tidak
    tertinggal didalam perkembangan di
    bidang Revolution In Military Affairs.
    Karena sesuai dengan
    karakteristikanya kekuatan matra
    udara sangat dipengaruhi oleh
    perkembanganteknologi.
    Sementara itu Panglima Kohanudnas,
    Marsda TNI J.F.P Sitompul
    mengatakan Kohanudnas memiliki
    tugas menyelenggarakan pertahanan
    terpadu atas wilayah udara nasional
    dalam rangka mewujudkan
    kedaulatan dan menjaga keutuhan
    serta kepentingan dari NKRI.
    Memasuki usia 50 tahun dengan
    sesuai kemampuan yang ada
    sekarang ini Kohanudnas terus
    berupaya secara maksimal dan terus
    menerus untuk tetap mewujudkan
    kedaulatan Negara diudara.
    Pangkohanudnas menekankan hal ini
    terbukti dengan adanya beberapa
    kejadian intersepsi, pengusiran,
    hingga pemaksaan mendarat kepada
    pesawat asing yang memasuki
    wilayah Negara tanpa ijin.
    Diungkapkan Pangkohanudnas
    belajar dari sejarah di era 60 an
    dimana Kohanudnas pernah menjadi
    yang terkuat diwilayah bumi di bagian
    selatan. Kohanudnas juga mampu
    membawa wibawa Indonesia di
    tingkat regional maupun
    internasional.
    Belajar dari pengalaman tersebut
    diharapkan menjadi starting point
    bagi Kohanudnas untuk menata
    organisasi, Alutsista, Doktrin dan
    Siskodal sehingga dimasa depan
    Kohanudnas mampu melaksanakan
    tugas dengan lebih optimal.
    Lokakarya berlangsung selama dua
    hari dengan tema “ Strategi
    Pengembangan Kohanudnas
    Kedepan” mengundang beberapa
    pembicara seperti Wakil Ketua Komisi
    I DPR, T.B Hasanudin, Sekjen
    Kemhan, Marsdya TNI Eris Harryanto,
    Direktur SDM Universitas Pertahanan
    Marsma TNI, Suparman Djapri, dan
    Panglima Komando Sektor Hanudnas
    III, Marsma TNI Bonar Hutagaol.
    Sumber : DMC

    0 komentar → Hingga tahun 2014, Kohanudnas Mendapatkan 70 Pesawat Tempur

    Posting Komentar