Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Alexander Lukashevich, menyatakan Moskow akan memperkokoh hubungan bilateral dengan Iran dan hal tersebut merupakan bagian dari strategi diplomatik Kremlin. "Ekspansi maksimum hubungan dengan Republik Islam [Iran] merupakan salah satu strategi Rusia," katanya dalam konferensi pers mingguannya di Moskow kemarin (Rabu, 5/10). Ditambahkannya bahwa Iran adalah negara tetangga dan sahabat Rusia dan kedua negara memiliki keterikatan sejarah yang panjang. Lukashevich menegaskan kembali tekad Moskow dalam meningkatkan hubungannya dengan Tehran dan menyinggung komitmen Rusia dalam membantu pengoperasian reaktor pembangkit listrik tenaga nuklir Bushehr di selatan Iran. Menurutnya, peresmian pembangkit listrik tenaga nuklir Bushehr September lalu dan kerjasama bilateral di berbagai bidang merupakan contoh dari kerjasama erat Rusia-Iran. Lukashevich juga menyampaikan kepuasan Moskow atas peresmian reaktor nuklir Busher. Kerjasama pembangunan reaktor nuklir Bushehr itu ditandatangani kedua negara pada tahun 1995. Menurut rencana awal, reaktor tersebut akan dioperasikan pada tahun 1999, namun terjadi berulang kali penangguhan. Reaktor nuklir Busher telah memproduksi listrik pada pertengahan September lalu namun masih pada kapasitas 40 persen. (IRIB/MZ) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar