Minggu, 2 Oktober 2011 17:57 WIB | 928 Views
Perwira Penerangan (Papen) Satgas Yonmek Konga XXIII-E/UNIFIL atau INDOBATT (Indonesian Battalion), Mayor Pasukan Banu Kusworo, kepada ANTARA News melalui surat elektronik dari Lebanon, Minggu, melaporkan bahwa KRI Sultan Iskandar Muda itu tiba di Lebanon pada 1 Oktober 2011.
"Kapal yang kedatangannya diterima oleh Wakil Komandan INDOBATT Letkol Mar Harnoko itu akan melaksanakan misi seperti yang sudah dilaksanakan dua KRI yakni KRI Diponegoro-365 dan KRI Frans Kaisiepo-368," katanya.
Sementara itu, upacara penyambutan kedatangan kapal Perang Indonesia di Dermaga Beirut itu dipimpin oleh Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Lebanon, Dhimas Samodra Roem.
Acaranya juga dihadiri oleh Atase Pertahanan RI untuk wilayah Mesir dan Lebanon, Kolonel Laut (P) R. Teguh Isgunarto, Komandan Kontingen Indonesia, Kolonel Pnb Yulianta, dan Wadan Sektor Timur UNIFIL, Kolonel Laut (E) Joko Edy Supriyanto.
Selain itu, Dansatgas SEMPU, Letkol Cpm Dwi Prasetyo Wiranto, Dansatgas MCOU, Letkol Caj G.T Sirumorang, Dansatgas Indo FPC, Mayor Inf Henri Mahyudi dan beberapa staf kedutaan serta perwira TNI.
"Wadan Satgas>Indobatt sendiri saat menerima kapal itu didampingi oleh Pasiplan, Mayor Mar Profs Degratmen, Kapten Mar Eko Budi Prasetyo dan Kapten Laut (KH) Iwan Riswanto," katanya.
Dalam pelayaran dari Indonesia ke Lebanon, KRI Sultan Iskandar Muda-367, menempuh jarak 6.555 mil laut, ditempuh dalam waktu satu bulan dengan singgah di beberapa negara di kawasan Asia.
Di Lebanon, kapal perang jenis Sigma ini tergabung dalam Satuan Tugas Maritim Konga XXII-C/UNIFIL dan akan bergabung dengan Maritime Task Force UNIFIL, bersama kapal dari negara lain.
"Untuk wilayah operasinya, KRI Sultan Iskandar Muda-367 akan melaksanakan tugasnya di salah satu zona laut dari beberapa zona yang menjadi tanggung jawab UNIFIL," katanya.
Untuk bergabung dalam satuan tugas Maritim, setiap kapal perang harus memenuhi beberapa persyaratan minimal, antara lain mampu mengoperasikan/mengendalikan Helly, melakukan operasi SAR laut, mampu melakukan pengisian BBM di laut, memiliki fasilitas kesehatan kelas satu dan memiliki "combat management system" secara "real time".
Persyaratan lain yang harus dimiliki oleh satuan kapal perang ini yaitu mampu melaksanakan "self protection", mampu mengidentifikasi kapal kawan/lawan, memiliki berbagai jenis persenjataan, memberikan bantuan kepada satuan Angkatan Laut Lebanon/Lebanese Navy dan kapal tersebut harus dilengkapi denga~ xelikopter.
Sementara itu, Duta Besar RI untuk Lebanon, Dhimas Samodra Roem, dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat datangdi Lebanon dan bergabung dengan prajurit TNI lainnya dalam melaksanakan misi perdamaian.
Dalam waktu yang sama (1/10), Satgas Indobatt juga memperingati Hati Kesaktian Pancasila di Lapangan Parade Soekarno, Markas Batalyon, UN Position 7-1, Adshit Al Qusayr, Lebanon Selatan.
"Bertindak selaku Inspektur Upacara (Irup), Komandan INDOBATT, Letkol Inf Hendy Antariksa, dengan Komandan Upacara Perwira Food, Kapten Caj Supriyatna. Upacara yang digelar pukul 08.00 waktu setempat tersebut ditandai dengan pembacaan cuplikan `Tragedi Nasional` yang menyertai Hari Kesaktian Pancasila," katanya.
SUMBER :ANTARA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar