Jakarta
| 19:11 Tue, 4 Oct 2011
23
Desmunyoto P. Gunadi / Jurnal Nasional
Jurnas.com | DIREKTUR Eksekutif Imparsial Poengky Indarti mengatakan, TNI terlalu sibuk dalam urusan-urusan di luar pertahanan. Dia menilai TNI malah lebih berkonsentrasi dalam mempengaruhi politik negara, khususnya di masa Orde Baru. “Padahal dulu kekuatan pertahanan TNI diperhitungkan di kawasan Asia,” kata Poengky Indarti dalam konferensi pers Menyikapi Hari HUT TNI Ke-66 pada 5 Oktober 2011 di Kantor Imparsial Jakarta, Selasa (4/10).
Karenanya, kata Poengky, TNI harus mulai kembali membenahi diri untuk memperkuat sistem pertahanan salah satunya dengan meningkatkan kemampuan alat utama system senjata (alutsista).
Dia menekankan agar TNI memperkuat alutsista dan membangun sistem pertahanan laut untuk mencegah dan menanggulangi pelanggaran-pelanggaran kedaulatan maritim Indonesia serta sengketa maritim dengan negara-negara tetangga. “Kehadiran TNI dengan armada alutsista modern dapat mendukung upaya mencapainya kemenangan diplomasi Indonesia," kata Poengky.
Hal lain yang juga mendesak dilakukan, kata dia, adalah pengembangan TNI AL. Selama ini TNI lebih menekankan pengembangan matra darat dan mengabaikan pengembangan dua matra lainnya. “Pengembangan postur masih menitikberatkan matra darat dan bukan penguatan kekuatan matra laut dan udara," katanya.
Karenanya, kata Poengky, TNI harus mulai kembali membenahi diri untuk memperkuat sistem pertahanan salah satunya dengan meningkatkan kemampuan alat utama system senjata (alutsista).
Dia menekankan agar TNI memperkuat alutsista dan membangun sistem pertahanan laut untuk mencegah dan menanggulangi pelanggaran-pelanggaran kedaulatan maritim Indonesia serta sengketa maritim dengan negara-negara tetangga. “Kehadiran TNI dengan armada alutsista modern dapat mendukung upaya mencapainya kemenangan diplomasi Indonesia," kata Poengky.
Hal lain yang juga mendesak dilakukan, kata dia, adalah pengembangan TNI AL. Selama ini TNI lebih menekankan pengembangan matra darat dan mengabaikan pengembangan dua matra lainnya. “Pengembangan postur masih menitikberatkan matra darat dan bukan penguatan kekuatan matra laut dan udara," katanya.
SUMBER : JURNAS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar