Foto: AP
Setiap tanggal 5 Oktober secara nasional diperingati sebagai Hari Ulang Tahun TNI. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi inspektur upacara sekaligus memimpin puncak peringatan HUT ke-66 TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Rabu (5/10) pagi.
Anggota Komisi I DPR RI Effendi Choiri mengatakan di Jakarta(5/10), pihaknya terus mendorong pemerintah dalam melakukan percepatan seluruh proses reformasi di tubuh TNI, antara lain mewujudkan ketersediaan anggaran demi memenuhi kebutuhan minimal kekuatan sistem pertahanan nasional, modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) dan masalah-masalah kesejahteraan prajurit.
Effendi mengatakan, “Reformasi berikutnya adalah, reformasi alutsista, terkait dengan alat utama sistem persenjataannya, membangun industri alutsista dalam negeri.Indonesia juga harus memenuhi kebutuhan minimal (bidang) pertahanannya. Saya kira perkembangannya luar biasa masa mendatang.”
Menurut Effendi Choiri, sampai sekarang TNI juga terus membuktikan, tidak hanya fokus di dalam negeri dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, namun turut ambil bagian dalam pasukan perda maian dibawah naungan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
“TNI harus ikut terlibat pada proses perdamaian internasional, pengiriman pasukan perdamaian (TNI) , dalam naungan PBB harus terus ditingkatkan,” ujar Effendi Choiri.
Sementara, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam amanatnya, saat memimpin upacara HUT ke-66 TNI di Mabes TNI Cilangkap Jakarta, meminta Panglima TNI mengembangkan doktrin dan organisasi TNI, seiring dengan pembangunan alutsista yang lebih modern.
Presiden Yudhoyono memaparkan, “Di tahun 2012 mendatang, anggaran pertahanan kita naikkan dari Rp 47,5 Triliun pada 2011 menjadi Rp 64,4 Triliun di tahun 2012, atau naik lebih dari 35 persen."
Dalam amanatnya, Presiden Yudhoyono juga meminta TNI bersinergi dengan Polri untuk menghadapi gangguan keamanan dan terorisme, termasuk ambil bagian dalam mencegah timbulnya konflik sosial, di tengah masyarakat.
Effendi mengatakan, “Reformasi berikutnya adalah, reformasi alutsista, terkait dengan alat utama sistem persenjataannya, membangun industri alutsista dalam negeri.Indonesia juga harus memenuhi kebutuhan minimal (bidang) pertahanannya. Saya kira perkembangannya luar biasa masa mendatang.”
Menurut Effendi Choiri, sampai sekarang TNI juga terus membuktikan, tidak hanya fokus di dalam negeri dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, namun turut ambil bagian dalam pasukan perda maian dibawah naungan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
“TNI harus ikut terlibat pada proses perdamaian internasional, pengiriman pasukan perdamaian (TNI) , dalam naungan PBB harus terus ditingkatkan,” ujar Effendi Choiri.
Sementara, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam amanatnya, saat memimpin upacara HUT ke-66 TNI di Mabes TNI Cilangkap Jakarta, meminta Panglima TNI mengembangkan doktrin dan organisasi TNI, seiring dengan pembangunan alutsista yang lebih modern.
Presiden Yudhoyono memaparkan, “Di tahun 2012 mendatang, anggaran pertahanan kita naikkan dari Rp 47,5 Triliun pada 2011 menjadi Rp 64,4 Triliun di tahun 2012, atau naik lebih dari 35 persen."
Dalam amanatnya, Presiden Yudhoyono juga meminta TNI bersinergi dengan Polri untuk menghadapi gangguan keamanan dan terorisme, termasuk ambil bagian dalam mencegah timbulnya konflik sosial, di tengah masyarakat.
Sementara, Teuku Ardhiansyah, salah seorang peneliti bidang pertahanan menyoroti khusus masalah perimbangan sistem remunerasi atau penggajian yang diterapkan terhadap prajurit TNI.
“Bukan soal pendapatan , tetapi yang paling penting sekarang juga bagaimana mendorong suatu sistem hingga keluarga prajurit juga bisa menjadi bagian yang mendapatkan imbas dari kesejahteraan itu , bukan hanya gaji prajurit yang ditingkatkan tetapi fasilitas hidup,” ujar Ardhiansyah.
Ardhiansyah menambahkan, dengan wilayah lautnya yang luas, Indonesia cukup strategis memimpin kemitraan global dalam menghadapi berbagai ancaman kejahatan lintas negara.
Ardhiansyah menambahkan, “Rampok Laut (perompakan) yang berkembang di Afrika, dan itu cenderung terjadi di wilayah Asia, harus mulai melihat Tiongkok, Australia dan India sebagai salah satu kekuatan di Asia Selatan guna membangun relasi dan strategi pertahanan bersama.”
“Bukan soal pendapatan , tetapi yang paling penting sekarang juga bagaimana mendorong suatu sistem hingga keluarga prajurit juga bisa menjadi bagian yang mendapatkan imbas dari kesejahteraan itu , bukan hanya gaji prajurit yang ditingkatkan tetapi fasilitas hidup,” ujar Ardhiansyah.
Ardhiansyah menambahkan, dengan wilayah lautnya yang luas, Indonesia cukup strategis memimpin kemitraan global dalam menghadapi berbagai ancaman kejahatan lintas negara.
Ardhiansyah menambahkan, “Rampok Laut (perompakan) yang berkembang di Afrika, dan itu cenderung terjadi di wilayah Asia, harus mulai melihat Tiongkok, Australia dan India sebagai salah satu kekuatan di Asia Selatan guna membangun relasi dan strategi pertahanan bersama.”
AP
Kalangan pakar mengatakan, satu tugas pokok TNI dalam operasi militer selain perang, antara lain, mengatasi terorisme, termasuk membantu pemerintah dalam pengamanan pelayaran dan penerbangan terhadap pembajakan, perompakan dan penyeludupan.
Total prajurit TNI sampai sekarang diperkirakan sekitar 500 ribu personil dari ketiga angakatan, TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut dan TNI Angkatan Udara.
Sumber VOA di Mabes TNI menyebutkan, dalam waktu dekat pemerintah akan merampungkan pendirian Indonesia Peace Keeping Center di kawasan Bogor, Provinsi Jawa Barat. Peace Keeping Center tersebut rencananya akan dijadikan sebagai sarana pendidikan dan latihan bersama dalam operasi pemeliharaan perdamaian, penanggulangan bencana dan terorisme.
Total prajurit TNI sampai sekarang diperkirakan sekitar 500 ribu personil dari ketiga angakatan, TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut dan TNI Angkatan Udara.
Sumber VOA di Mabes TNI menyebutkan, dalam waktu dekat pemerintah akan merampungkan pendirian Indonesia Peace Keeping Center di kawasan Bogor, Provinsi Jawa Barat. Peace Keeping Center tersebut rencananya akan dijadikan sebagai sarana pendidikan dan latihan bersama dalam operasi pemeliharaan perdamaian, penanggulangan bencana dan terorisme.
Dalam rangka memeriahkan HUT ke-66 TNI di Jakarta, TNI menggelar berbagai atraksi militer, antara lain demonstrasi terbang (fly pass) pesawat Sukhoi dan F-16, atraksi beladiri militer, berbagai pertunjukan kesenian daerah dan panggung hiburan untuk masyarakat.
Sebelumnya, salam rangka HUT ke-66 TNI tahun ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertempat di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (4/10), menganugerahkan tanda kehormatan Bintang Mahaputera kepada delapan purnawirawan TNI, pengharagaan diberikan atas jasanya di berbagai bidang bagi bangsa.
Sebelumnya, salam rangka HUT ke-66 TNI tahun ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertempat di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (4/10), menganugerahkan tanda kehormatan Bintang Mahaputera kepada delapan purnawirawan TNI, pengharagaan diberikan atas jasanya di berbagai bidang bagi bangsa.
Nama-nama penerima anugerah Bintang Mahaputera Adipradana, diberikan kepada, Jendral TNI (Purn) Djoko Santoso. Sementara Bintang Mahaputera Utama dianugerahkan antara lain, kepada Jenderal TNI (Purn) Agustadi Sasongkopurnomo, Jenderal TNI (Purn) George Toisutta, Laksamana TNI (Purn) Achmad Sutjipto, Laksamana TNI (Purn) Indroko Sustrowiryono, dan Marsekal TNI (Purn) Subrandrio.
voa
0 komentar → HUT ke-66 TNI: Komitmen Anggaran, Modernisasi Alutsista dan Kemitraan Global
Posting Komentar