Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad menandaskan, dewasa ini kita menyaksikan maraknya kebangkitan Islam di dunia. Ahmadinejad dalam pidatonya di sidang Majelis Umum PBB ke 66 di New York, Amerika Serikat menekankan, kini kita menyaksikan maraknya kebangkitan Islam di dunia baik di Asia, Eropa dan Amerika serta setiap hari lingkup transformasi tuntutan keadilan dan kebebasan semakin lebar. Dalam kesempatan tersebut ia menyatakan kesiapan Iran untuk merealisasikan masalah ini demi kepentingan bangsa dunia. Presiden Iran seraya menyebutkan data statistik soal kemiskinan di dunia, perang, pembantaian massal dan instabilitas mengatakan, penguasa dunia memisahkan antara moral dan kehidupan sosial serta mengklaim bahwa kondisi ini disebabkan manusia mengikuti tuntunan para nabi dan kelemahan bangsa serta kinerja sejumlah kelompok. Menurut Ahmadinejad, penguasa dunia seperti ini mengaku ideologi dan kinerja mereka sebagai solusi untuk menyelamatkan umat manusia, padahal faktor utama dari kondisi ini harus ditemukan di sistem yang menguasai dunia saat ini dan mekanisme manajeman global. Ahmadinejad dalam kesempatan tersebut juga menanyakan kepada publik internasional soal pelaku dan pengobar perang dunia pertama, kedua, perang di Vietnam, pendudukan Irak serta Afghanistan. Saat menyampaikan pertanyaan ini, sejumlah wakil negara Barat meninggalkan ruang sidang. Ahmadinejad menandaskan,"Sangat jelas seperti terang di siang hari bahwa imperialis dunia dan pengobar perangan dunia pertama, kedua dan dalang instabilitas global sejak dahulu hingga kini dengan mengubah wajah mereka menguasai Dewan Keamanan PBB serta pusat-pusat utama ekonomi dan politik global. Apakah mereka ini memiki kelayakan untuk menguasai pusat-pusat tersebut dan apakah bisa diterima klaim mereka sebagai pelindung kebebasan dan demokrasi serta hak-hak berbagai bangsa dunia, sementara di sisi lain mereka dengan klaimnya menyerang serta menduduki negara lain ? Apakah bunga demokrasi dan kebebasan akan mekar dengan rudal serta bom pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) ?" "Jika sejumlah negara Eropa dengan dalih holocaust setelah enam dekadi masih terus memberikan ganti rugi kepada Israel, apakah pelaku perbudakan dan imperialisme tidak boleh memberikan ganti rugi kepada bangsa dunia," tandas Ahmadinejad. (IRIB/MF) SUMBER : IRIB |
fotoNews
Ahmadinejad Pidato, Delegasi AS Walk Out
Fotografer - Pool
Tidak ada komentar:
Posting Komentar